Harga Beras Naik di Bulan Juli 2024: Penyebab dan Dampak

BPS: Harga beras naik karena panen raya telah selesai

Pada Juli 2024, harga GKP di tingkat petani mencapai Rp6.497 per kilogram atau naik 5,28 persen secara bulanan

Jakarta, Agustus 2024 – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan harga beras di berbagai tingkat distribusi pada bulan Juli 2024. Kenaikan harga ini terutama disebabkan oleh berakhirnya musim panen raya, yang mengakibatkan berkurangnya pasokan beras di pasaran.

Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, mengungkapkan bahwa harga beras di tingkat penggilingan mencapai Rp12.816 per kilogram pada Juli 2024, naik 2,22% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan harga juga terjadi di tingkat grosir dan eceran, masing-masing mencapai Rp13.572 per kilogram dan Rp14.677 per kilogram.

Faktor Penyebab Kenaikan Harga Beras

Berakhirnya Musim Panen Raya: Penurunan produksi beras akibat berakhirnya musim panen raya menjadi faktor utama kenaikan harga.

Kenaikan Harga Gabah: Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani juga mengalami kenaikan, bahkan melebihi harga pembelian pemerintah (HPP).

Permintaan yang Stabil: Meskipun pasokan berkurang, permintaan akan beras cenderung stabil, sehingga mendorong kenaikan harga.

Dampak Kenaikan Harga Beras

Kenaikan harga beras berdampak pada inflasi umum. Pada Juli 2024, inflasi beras mencapai 0,94%, berkontribusi sebesar 0,04% terhadap inflasi umum. Kenaikan harga beras juga berpotensi meningkatkan biaya produksi berbagai produk pangan olahan yang menggunakan beras sebagai bahan baku.

Analisis Lebih Lanjut

Fluktuasi harga beras merupakan fenomena musiman yang dipengaruhi oleh siklus panen. Namun, kenaikan harga yang terjadi saat ini perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang sangat bergantung pada beras sebagai makanan pokok.

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga beras, seperti memperkuat stok cadangan beras pemerintah, meningkatkan efisiensi distribusi beras, dan mendorong produksi beras di daerah-daerah yang memiliki potensi.